Wednesday, February 22, 2012

Mengintip Pesawat Kenegaraan Canggih Milik Negara Berkembang

Beberapa minggu terakhir ini berita soal pembelian pesawat pribadi kepresidenan RI kian gencar dihembuskan media massa. Pembelian pesawat canggih nan mewah yang telah dilakukan tahun lalu ini menimbulkan kontroversi. Di satu pihak, ada yang mendukung pembelian karena pesawat pribadi lebih irit bila dibandingkan dengan menyewa pesawat komersil. Di lain pihak, ada yang menolak karena masih banyak PR lain seperti pembangunan jembatan roboh, gedung sekolah dan lain sebagainya. Indonesia sebagai negara berkembang bukanlah yang pertama melakukan pembelian pesawat kepresidenan/kenegaraan pribadi. Berikut adalah beberapa negara berkembang yang memiliki pesawat kenegaraan sendiri: Argentina Presiden Argentina saat ini menggunakan Boeing 757 sebagai pesawat kepresidenan atau yang sering disebut Tango01. Beberapa helikopter Sikorsky juga digunakan oleh pemerintah di sana. Azerbaijan Presiden Azerbaijan menggunakan Boeing 767-300 “Baku-1″ 4K-AI01 yang dilengkapi dengan peralatan canggih antiradar, sistem antimisil, dan fasilitas pengisian bahan bakar antar pesawat di udara. Sebagai cadangan, negara ini memiliki pesawa Airbus A319-115X CJ “aku” 4K-AZ01. Brazil Pesawat kepresidenan utama yang digunakan pemerintahan Brazil adalah Airbus 319 yang telah dimodifikasi. Pesawat ini digunakan untuk penerbangan jarak jauh. Untuk jarak dektar, presiden menggunakan salah satu dari dua Embraer 190 yang juga telah dimodifikasi. Kolombia Pada 1933, Kolombia membeli pesawat kepresidenan pertama, Junkers JU 52/3m. Diktator Gustavo Rojas menggunakan Douglas C-54 dari 1953 hingga 1972. Pada 1972, presiden Misael Pastrana Borrero menggunakan Fokker F28-1000. Boeing BBJ1 kemudian menjadi pesawat kepresidenan utama sejak tahun 2005. Kuba Ada 6 pesawat kepresidenan Kuba, 2 unit Ilyushin Il-96 untuk jarak jauh, 1 unit Ilyushin Il-62 untuk pejabat pemerintahan, 3 Yakovlev Yak-40 untuk jarak dekat dan landasan yang belum diaspal. Keenam pesawat itu buatan Uni Soviet ketika masih berjaya. Ekuador Ekuador menggunakan Embraer Legacy 600 dan Rockwell Sabreliner 40D untuk pesawat kepresidenan. Untuk jarak jauh, presiden biasa meggunakan Airbus A320. Mongolia Presiden Mongolia beserta Perdana Menteri dan anggota parlemen menggunakan Boeing 767-300ER ataupun Boeing 737-800 untuk penerbangan jarak pendek dan menengah. Saat ini, pemerintah Mongolia tengah menjajaki usaha pembelian pesawat jet Cessna. India Pesawat kepresidenan India disebut Air India One. Pesawat yang digunakan adalah Boeing 747-437B. Pesawat itu dilengkapi sistem antiradar dan antimisil serta fasilitas pengisian bahan bakat antar pesawat di udara. Malaysia Perdana Menteri Malaysia serta keluarga kerajaan menggunakan Boeing Business Jet sebagai sarana transportasi udara.Pesawat BBJ dengan nomor seri M53-01 ini dibeli pada 2003. Indonesia Presiden dan Wakil Presiden Indonesia biasanya mencarter pesawat Garuda Indonesia Airbus A330-300 untuk kunjungan kepresidenan. Pada 28 Januari 2010, pemerintah Indonesia mengumumkan bahwa mereka akan membeli pesawat khusus untuk tujuan kepresidenan, Boeing Business Jet 2 737-800, yang harganya mencapai 814 miliar rupiah. Pesawat yang sudah dibeli ini akan datang pada 2013. Negara-negara tersebut memilih untuk membeli pesawat kepresidenan sendiri karena biaya untuk menyewa pesawat untuk keperluan pemerintahan amatlah mahal. Indonesia sendiri pada 2010 harus mengeluarkan uang 180 milliar rupiah untuk menyewa pesawat selama setahun penuh.

No comments:

Post a Comment